Pelatihan Pengendalian OPT Tikus Sawah.
yudi 16 Desember 2024 10:52:37 WIB
Timbul Warta (12/12/2024) Pemerintah Kalurahan Timbulharjo menyelenggarakan Pelatihan Pengendalian OPT Tikus Sawah. Kegiatan Pelatihan Pengendalian OPT Tikus Sawah di hadiri oleh Lurah Timbulharjo, Ulu-ulu Timbulharjo, PPL BPP Kapanewon Sewon, Kelompok Tani Kalurahan Timbulharjo (Gapoktan Tani Makmur). Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam pengendalian OPT Tikus pada tanaman padi.
Pelatihan yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Gemblangan di awali oleh sambutan Lurah Timbulharjo. Bapak Anif Arkham Haibar, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan tikus sawah. “Kami berharap melalui pelatihan ini yaitu pembuatan emposan dan pemasangan rubuha dapat memberikan manfaat kepada petani, terlebih di musim hujan ini dimana para petani memulai untuk menanam padi, maka upaya pengendalian hama tikus sawah juga harus dilakukan, karena tikus cepat berkembang biak dan memakan padi petani diberbagai wilayah di Timbulharjo”. Kemudian Bapak Lurah juga berjanji untuk selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan pertanian di Timbulharjo. “Pada Tahun 2025, kami akan anggarkan kegiatan-kegiatan yang menunjang pertanian seperti angkat wallet, gejilik, pertemuan kelompok tani dan berbagai kegiatan guna mendukung pertanian di Kalurahan Timbulharjo”.
Kegiatan Pelatihan Pengendalian OPT Tikus Sawah dibimbing oleh Ibu Fatmawati Sugiharja, POPT BPP Kapanewon Sewon. Ibu Fatmawati memberikan penjelasan terkait hama yang ada pada tanaman, salah satunya adalah tikus. Tikus merupakan hama dengan tingkat serangan nomor dua tertinggi se-Indonesia di bawah hama penggerek batang. Perkembangbiakan tikus cukup tinggi (dalam satu tahun dapat mencapai 1000 ekor). Sehingga diperlukan inovasi untuk menekan serangan tikus. Rodentisida merupakan salah satu cara mengendalikan tikus dengan racun kimia. Pengendalian tikus dengan racun kimia bisa dilakukan dengan emposan (racun menyerang pernafasan tikus). Emposan merupakan alat untuk membasmi tikus dengan cara menghembuskan bahan aktif kedalam lubang agar tikus bisa mati dalam lubang. Bahan aktif yang digunakan dinamakan Fumigan. Beberapa bahan tersebut diantaranya belerang, arang, KNO3, Soda Kue. Pembuatannya yaitu dengan mencampurkan bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan takaran kemudian dimasukan kedalam kertas yang telah digulung. Campuran yang dimasukan ditekan-tekan dengan alat agar lebih padat selanjutnya di lem pada tepi kertas agar campuran tidak keluar. Emposan tikus sawah siap digunakan pada lubang-lubang tikus dengan menyalakan dengan api kemudian menutupnya.
Materi kedua yaitu tentang Rumah Burung Hantu juga disampaikan oleh Ibu Fatmawati Sugiharja. Ibu Fatma menjelaskan terkait pengendalian OPT tikus sawah berikutnya yaitu penggunaan burung hantu. Burung hantu yang biasa digunakan berjenis Tyto Alba. Burung tyto alba adalah predator yang bersifat nokturnal sehingga sangat efektif dalam mengendalikan tikus. Ibu Fatma mengatakan bahwa dalam satu malam burung hantu tyto alba dapat memangsa 5-10 ekor tikus sawah. Kemudian burung hantu tyto alba dapat menghasilkan telur sebanyak 3-4 butir pertahun. Jangkauan luas area burung tyto alba berburu yaitu sekitar 4 hektar. Tyto Alba adalah burung hantu sahabat para petani karena biasa terdapat di area persawahan dan membantu membasmi tikus sawah. Oleh karena itu diperlukan rumah untuk menarik burung hantu untuk kelangsungan hidupnya. Rumah Burung Hantu (RUBUHA) adalah rumah buatan yang dirancang khusus untuk menarik dan mendukung populasi burung hantu, yang secara alami merupakan predator dari hama-hama pertanian tertentu, seperti tikus sawah. Ibu Fatmawati menuturkan bahwa banyak manfaat yang di dapatkan dengan pemasangan rubuha, bukan hanya terkait pelestarian lingkungan namun juga dapat meningkatkan hasil pertanian. “Dengan pemanfaatan Rubuha, kelestarian ekosistem dapat terjaga, kemudian dapat mengurangi penggunaan pestisida dan tentunya dapat mengendalikan hama tikus di sawah yang merugikan para petani”.
Setelah materi yang disampaikan oleh Ibu Fatmawati Sugiharja, acara dilanjutkan dengan praktek pembuatan emposan dan penyerahan rumah burung hantu (rubuha) kepada 10 penerima manfaat. Kesepuluh rubuha tersebut rencananya akan dipasang di bulak/wilayah Dadapan, Tembi, Gatak, Sewon, Mriyan, Kowen I, Ngasem, Kepek, Sudimoro dan Bibis. Diharapkan dalam waktu dekat, rubuha sudah dipasang di areal persawahan agar manfaat dapat segera di rasakan oleh para petani di Kalurahan Timbulharjo.
Komentar atas Pelatihan Pengendalian OPT Tikus Sawah.
Formulir Penulisan Komentar
GAPOKTAN TIMBULHARJO
PROFIL KALURAHAN
MUSIK HARI INI
Pengumuman
Tautan
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Pelatihan Pengendalian OPT Tikus Sawah.
- Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Padukuhan Tembi (PPBMP)
- Updating Data dan Penyusunan RDKK Kalurahan Timbulharjo
- Ngobrol Bersama Bamuskal, Lurah, Pamong Beserta Staf
- Pelatihan Pengelolaan Sampah Padukuhan Balong (PPBMP)
- Daftar Pemohon Informasi
- Form Permohonan Informasi Publik
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License