Kalurahan Timbulharjo

Di penghujung acara ditutup dengan pertunjukan teater boneka dari Seniman Jepang yang membuat wayang-wayang daun, lalu ada I Pedalangan dari Bali yang mengkritik dunia abu-abu dengan wayang dan boneka, terakhir adalah pertunjukan sirkus boneka dari Seniman Brazil Circo Poeira.

Kordinator acara tuan rumah yang juga Seniman Teater Boneka Anton Fajri saat ditemui mengatakan, acara ini menjadi tahun ke-3 yang secara rutin digelar saban tahun di dusun Kepek. Berawal dari keterlibatan Anton dan Beni dalam Teater Boneka Papermoon, yang sudah melakukan pementasan lintas negara. Mereka punya keinginan untuk lebih mendekatkan teater boneka kepada masyarakat dusun mereka lahir yakni dusun kepek. "Ya, supaya warga memiliki kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup, bahwa hidup tidak melulu rutin dan ajeg, dengan kesenian semacam ini juga interaksi langsung dengan para Seniman Manca Negara, tentu akan menambah perspektif baru di masyarakat." Ujar Anton yang akrab disapa Grewo ini.

Teater boneka sebenarnya sudah ada dan melekat dalam hidup masyarakat Indonesia dan Jawa khususnya, seperti pertunjukan wayang golek juga wayang kulit. Hanya saja Anton menambahkan, kekayaan tradisi itu harus bisa menjadi pijakan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kekinian, agar dapat diterima generasi saat ini. Selain itu, acara ini juga sukses menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, dengan dibuatnya Food Court yang diisi berbagai jajanan oleh pedagang lokal, laris manis dijajaki ratusan tamu yang hadir. Harapannya acara ini akan menjadi agenda rutin di dusun Kepek setiap tahun. *